Sistem perekonomian merupakan suatu hal penting karena akan mempengaruhi
jalannya kegiatan bisnis
Sistem perekonomian :
Merkantilisme
Kapitalisme
Komunisme
Sosialisme
Fasisme
Demokrasi Ekonomi
Merkantilisme
Ialah suatu paham yang ditandai dengan adanya campur
tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna
memupuk kekayaan berupa logam mulia sebanyak-banyaknya sebagai standart dan
ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan negara tersebut.
Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan
kewajiban semua pihak terkait yang berkepentingan dengan suatu kegiatan bisnis harus
bisa dijamin, diperhatikan dan dihargai.
Kapitalisme
Ialah praktik ekonomi atau sistem sosial yang ditandai
dengan adanya kelas kapitalis dan proletar. Ideologi dibelakang kapitalisme
ialah libralisme, yang dapat menjelaskan 3 unsur pokoknya, yaitu : lembaga
milik pribadi, pencarian untung dan kompetisi dalam sistem ekonomi pasar bebas.
Suatu sistem ekonomi yang memungkinkan kepemilikan oleh swasta atau bisnis.
Kebaikan sistem ekonomi Kapitalisme :
a)
Lebih efisien dalam
memanfaatkan sumber-sumber daya dan pendistribusian barang-barang
b)
Kreatifitas
masyarakat menjadi tinggi karena memiliki kebebasan dalam aktifitas
perekonomian
c)
Pengawasan politik
dan sosial menjadi minimal, karena tenaga,waktu, dan biaya yang diperlukan
lebih kecil
Kelemahan sistem ekonomi Kapitalisme :
a)
Tidak ada
persaingan sempurna, yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan
monopolistik
b)
Sistem harga gagal
mengalokasikan sumber daya secara efisien, karena adanya faktor-faktor
eksternal
Kecendrungan bisnis dalam Kapitalisme :
1) Spesialisasi
2) Inovasi
3) Produksi massa
4) Perusahaan berskala besar
5) Perkembangan penelitian
Komunisme
Ialah sistem ekonomi yang melibatkan kepemilikan publik
atas bisnis. Komunis menolak kepemilikan pribadi, menurut mereka kepemilikan
harus menjadi milik bersama atau kolektif. Tokoh yang terkenal ialah Karl Marx,
maka komunisme bisa disebut juga Marximisme. Marx beserta pengikutnya
membedakan antara kepemilikan atas barang konsumsi dengan kepemilikan atas
barang sarana produksi, komunisme tidak keberatan kepemilikan pribadi atas
barang konsumsi.
Sosialisme
Ialah suatu reaksi atas ketidak beresan dalam masyarakat
yang disebabkan oleh libralisme. Sosialisme berasal dari bahasa latin socius yang berarti teman atau kawan.
Sosialisme memandang manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai makhluk
individu yang hidup dengan individu
lainnya. Masyarakat yang diatur oleh sosialisme memiliki rasa
solidaritas yang tinggi karena sosialisme menempatkan kepentingan masyarakat
diatas kepentingan individu.
Ciri-ciri Sosialisme sebagai berikut :
1) Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
a)
Masyarakat dianggap
sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu dianggap
fiksi belaka
b)
Tidak ada pengakuan
hak-hak pribadi
2) Peran pemerintah sangat kuat
a)
Pemerintah
bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
b)
Alat-alat produksi
beserta kebijaksanaan ekonomi semua diatur oleh negara
3) Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
a)
Pola produksi (aset
dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivitas (masyarakat sosialis)
b)
Pola produksi (aset
dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)
Kelemahan Sosialisme :
1)
Teori pertentangan
kelas tidak berlaku umum
2)
Tidak ada kebebasan
memilih pekerjaan
3)
Tidak ada insentif
untuk kerja keras
4)
Tidak menjelaskan
bagaimana mekanisme ekonomi
Fasisme
Ialah suatu paham yang memandang rendah bangsa lain dan
mengedepankan bangsa sendiri
Demokrasi Ekonomi
Demokrasi ekonomi akan tercermin pada struktur ekonomi
nasional yang lebih seimbang antara usaha dengan berbagai skala. Dalam hal ini
diupayakan agar terwujud pengusaha menengah yang kuat dan besar jumlahnya,
serta terbentuk keterkaitan dan kemitraan yang saling menguntungkan antar
pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah dan koperasi, usaha besar
swasta dan BUMN
Hal yang harus dilakukan agar terlaksana demokrasi
ekonomi yaitu :
1)
Penghapusan
praktek-praktek monopoli dan oligopoli yang merugikan masyarakat
2)
Upaya untuk membuat
struktur ekonomi lebih seimbang dengan jumlah pengusaha menengah yang tangguh
dan besar jumlahnya
3)
Pemberdayaan
ekonomi lemah, khususnya usaha kecil dan koperasi
4)
Menyusun berbagai
rancangan peraturan pemerintah yang mendukung terwujudnya demokrasi ekonomi
Pandangan saya
terhadap bisnis yang hanya mengejar keuntungan dengan bisnis yang tidak
mengejar keuntungan :
Menurut saya prinsip bisnis
yang seharusnya diterapkan itu hendaknya bisnis yang tidak mengejar keuntungan
namun yang dikejar ialah manfaatnya terhadap orang lain agar menjadi lebih berkah.
Karena keuntungan hanyalah sebagai motivasi dalam menjalankan suatu bisnis,
jika bisnis hanya mengejar keuntungan maka kita jauh dari keberkahan.
Umumnya para peminat
bisnis hanya semangat mengejar keuntungan saja, namun hal itu dinilai sebagai
suatu kesalahan yang justru akan menjerumuskan pada kegagalan suatu bisnis.
Jika konsep bisnis untuk menolong orang lain maka ini sebagai wujud etika
perusahaan dalam berbisnis. Tapi bagaimanapun keuntungan dalam berbisnis juga
perlu, hanya saja tidak bisa dikatakan bahwa maksimalisasi keuntungan merupakan
satu-satunya tujuan bisnis.
Segala usaha
apapun tidak akan berhasil dan menghasilkan keuntungan jika tidak dibarengi
dengan pendekatan kepada Allah.
Pandangan
masyarakat sekarang dengan pandangan masyarakat zaman dulu tentang profesi
bisnis :
Menurut saya masyarakat sekarang memandang profesi bisnis
sebagai suatu kegiatan manusia dalam memproduksi, menjual dan membeli barang
dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Selain itu mereka juga menganggap bahwa
orang yang terjun kedalam bisnis tidak memiliki keinginan dan tujuan lain
selain memperoleh keuntungan. Mereka menganggap kegiatan bisnis adalah kegiatan
ekonomis bukan kegiatan sosial, tanpa keuntungan bisnis tidak bisa jalan
Sedangkan masyarakat zaman dahulu memandang profesi
bisnis sebagai suatu kegiatan diantara manusia yang menyangkut memproduksi,
menjual dan membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mereka cenderung memandang keuntungan tidak lain hanyalah simbol kepercayaan
masyarakat atas kegiatan bisnis suatu perusahaan. Mereka lebih senang melakukan
pertukaran timbal balik secara adil dengan kesepakatan masing-masing karena
satu orang memproduksi lebih banyak barang sementara ia sendiri membutuhkan
barang lain yang tidak bisa dibuatnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar