Kamis, 16 Oktober 2014

Sistem Perekonomian dan Bisnis


Sistem perekonomian merupakan suatu hal penting karena akan mempengaruhi jalannya kegiatan bisnis
Sistem perekonomian    :
*      Merkantilisme
*      Kapitalisme
*      Komunisme
*      Sosialisme
*      Fasisme
*      Demokrasi Ekonomi
Merkantilisme
Ialah suatu paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan berupa logam mulia sebanyak-banyaknya sebagai standart dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan negara tersebut.
Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kewajiban semua pihak terkait yang berkepentingan dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin, diperhatikan dan dihargai.
Kapitalisme
Ialah praktik ekonomi atau sistem sosial yang ditandai dengan adanya kelas kapitalis dan proletar. Ideologi dibelakang kapitalisme ialah libralisme, yang dapat menjelaskan 3 unsur pokoknya, yaitu : lembaga milik pribadi, pencarian untung dan kompetisi dalam sistem ekonomi pasar bebas. Suatu sistem ekonomi yang memungkinkan kepemilikan oleh swasta atau bisnis.
Kebaikan sistem ekonomi Kapitalisme        :
a)      Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan pendistribusian barang-barang
b)      Kreatifitas masyarakat menjadi tinggi karena memiliki kebebasan dalam aktifitas perekonomian
c)      Pengawasan politik dan sosial menjadi minimal, karena tenaga,waktu, dan biaya yang diperlukan lebih kecil
Kelemahan sistem ekonomi Kapitalisme      :
a)      Tidak ada persaingan sempurna, yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik
b)      Sistem harga gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternal


Kecendrungan bisnis dalam Kapitalisme      :
1)      Spesialisasi
2)      Inovasi
3)      Produksi massa
4)      Perusahaan berskala besar
5)      Perkembangan penelitian
Komunisme
Ialah sistem ekonomi yang melibatkan kepemilikan publik atas bisnis. Komunis menolak kepemilikan pribadi, menurut mereka kepemilikan harus menjadi milik bersama atau kolektif. Tokoh yang terkenal ialah Karl Marx, maka komunisme bisa disebut juga Marximisme. Marx beserta pengikutnya membedakan antara kepemilikan atas barang konsumsi dengan kepemilikan atas barang sarana produksi, komunisme tidak keberatan kepemilikan pribadi atas barang konsumsi.
Sosialisme
Ialah suatu reaksi atas ketidak beresan dalam masyarakat yang disebabkan oleh libralisme. Sosialisme berasal dari bahasa latin socius yang berarti teman atau kawan. Sosialisme memandang manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai makhluk individu yang hidup dengan individu  lainnya. Masyarakat yang diatur oleh sosialisme memiliki rasa solidaritas yang tinggi karena sosialisme menempatkan kepentingan masyarakat diatas kepentingan individu.
Ciri-ciri Sosialisme sebagai berikut  :
1)      Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
a)      Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu dianggap fiksi belaka
b)      Tidak ada pengakuan hak-hak pribadi
2)      Peran pemerintah sangat kuat
a)      Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
b)      Alat-alat produksi beserta kebijaksanaan ekonomi semua diatur oleh negara
3)      Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
a)      Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivitas (masyarakat sosialis)
b)      Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)
Kelemahan Sosialisme       :
1)      Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum
2)      Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan
3)      Tidak ada insentif untuk kerja keras
4)      Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi

Fasisme
Ialah suatu paham yang memandang rendah bangsa lain dan mengedepankan bangsa sendiri
Demokrasi Ekonomi
Demokrasi ekonomi akan tercermin pada struktur ekonomi nasional yang lebih seimbang antara usaha dengan berbagai skala. Dalam hal ini diupayakan agar terwujud pengusaha menengah yang kuat dan besar jumlahnya, serta terbentuk keterkaitan dan kemitraan yang saling menguntungkan antar pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah dan koperasi, usaha besar swasta dan BUMN
Hal yang harus dilakukan agar terlaksana demokrasi ekonomi yaitu :
1)      Penghapusan praktek-praktek monopoli dan oligopoli yang merugikan masyarakat
2)      Upaya untuk membuat struktur ekonomi lebih seimbang dengan jumlah pengusaha menengah yang tangguh dan besar jumlahnya
3)      Pemberdayaan ekonomi lemah, khususnya usaha kecil dan koperasi
4)      Menyusun berbagai rancangan peraturan pemerintah yang mendukung terwujudnya demokrasi ekonomi


Pandangan saya terhadap bisnis yang hanya mengejar keuntungan dengan bisnis yang tidak mengejar keuntungan             :

            Menurut saya prinsip bisnis yang seharusnya diterapkan itu hendaknya bisnis yang tidak mengejar keuntungan namun yang dikejar ialah manfaatnya terhadap orang lain agar menjadi lebih berkah. Karena keuntungan hanyalah sebagai motivasi dalam menjalankan suatu bisnis, jika bisnis hanya mengejar keuntungan maka kita jauh dari keberkahan.
            Umumnya para peminat bisnis hanya semangat mengejar keuntungan saja, namun hal itu dinilai sebagai suatu kesalahan yang justru akan menjerumuskan pada kegagalan suatu bisnis. Jika konsep bisnis untuk menolong orang lain maka ini sebagai wujud etika perusahaan dalam berbisnis. Tapi bagaimanapun keuntungan dalam berbisnis juga perlu, hanya saja tidak bisa dikatakan bahwa maksimalisasi keuntungan merupakan satu-satunya tujuan bisnis.
 Segala usaha apapun tidak akan berhasil dan menghasilkan keuntungan jika tidak dibarengi dengan pendekatan kepada Allah.


Pandangan masyarakat sekarang dengan pandangan masyarakat zaman dulu tentang profesi bisnis :

Menurut saya masyarakat sekarang memandang profesi bisnis sebagai suatu kegiatan manusia dalam memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Selain itu mereka juga menganggap bahwa orang yang terjun kedalam bisnis tidak memiliki keinginan dan tujuan lain selain memperoleh keuntungan. Mereka menganggap kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis bukan kegiatan sosial, tanpa keuntungan bisnis tidak bisa jalan
Sedangkan masyarakat zaman dahulu memandang profesi bisnis sebagai suatu kegiatan diantara manusia yang menyangkut memproduksi, menjual dan membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Mereka cenderung memandang keuntungan tidak lain hanyalah simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis suatu perusahaan. Mereka lebih senang melakukan pertukaran timbal balik secara adil dengan kesepakatan masing-masing karena satu orang memproduksi lebih banyak barang sementara ia sendiri membutuhkan barang lain yang tidak bisa dibuatnya sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar